Pemkab Biak Fokus Tingkatkan Kesejahteraan dan Pengendalian Inflasi di Triwulan III Tahun 2024

BIAK NUMFOR — Pemerintah Kabupaten Biak Numfor terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menghadapi tantangan ekonomi di triwulan III tahun 2024. Berbagai indikator makro pembangunan menunjukkan perkembangan signifikan di berbagai sektor, mulai dari inflasi, stunting, pengangguran, hingga pengendalian kemiskinan ekstrem.

Pada semester I tahun 2024, jumlah penduduk Kabupaten Biak Numfor tercatat sebanyak 149.476 jiwa, dengan rincian 75.810 laki-laki dan 73.666 perempuan. Penduduk usia produktif (15–64 tahun) mendominasi dengan jumlah 102.171 jiwa atau 68% dari total penduduk. Dari jumlah tersebut, penduduk Orang Asli Papua (OAP) berjumlah 122.824 jiwa.

Dalam menghadapi inflasi, menurut laporan Kepala Badan Keuangan Pemda Biak Numfor gunadi, S.Sos.,M.Si, Kabupaten Biak Numfor mencatat tingkat inflasi 2,46% pada November 2024.

Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas pangan, terutama cabai merah keriting dan cabai rawit merah. Pemerintah daerah telah melakukan berbagai langkah konkret seperti operasi pasar, pengendalian harga, dan gerakan pasar murah untuk menekan inflasi.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Biak Numfor menunjukkan pemulihan setelah pandemi Covid-19. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan terus meningkat sejak tahun 2020.

Persentase penduduk miskin di Kabupaten Biak Numfor menurun dari 28,17% pada tahun 2015 menjadi 23,53% pada tahun 2023. Namun, angka ini masih di atas rata-rata nasional sebesar 9,36%. Pemerintah terus melakukan upaya seperti peningkatan pendapatan masyarakat, pengurangan beban pengeluaran, dan pemetaan kantong-kantong kemiskinan ekstrem. Sebanyak 8.999 keluarga atau 46.389 individu masih berada dalam kategori miskin ekstrem.

Upaya penanganan stunting menjadi fokus penting bagi pemerintah daerah. Prevalensi stunting di Kabupaten Biak Numfor tercatat sebesar 26,5% pada tahun 2023. Program seperti Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) dan pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal di 297 posyandu telah dilaksanakan untuk menekan angka stunting.

Dalam sektor kesehatan, Kabupaten Biak Numfor memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, termasuk rumah sakit dan puskesmas terakreditasi. Pelayanan kesehatan dilakukan selama 24 jam, didukung oleh tenaga kesehatan yang mencapai 1.416 orang.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Biak Numfor pada tahun 2024 mengalami peningkatan menjadi 6,86%, naik 1,14% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah mengadakan pelatihan keterampilan melalui UPTD LLK UKM Biak Numfor dan bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk membuka lapangan kerja.

Sedangkan dalam hal penyerapan anggaran, realisasi APBD Kabupaten Biak Numfor mencapai 75% per 5 Desember 2024. Strategi percepatan penyerapan anggaran dilakukan melalui pergeseran belanja, penyesuaian program, dan koordinasi intensif dengan seluruh SKPD.

Saat ini Pemerintah Kabupaten Biak Numfor dibawah kendali Pj Bupati Biak Numfor Sofia Bonsapia, dan Plt Sekda Zakarias Mailoa bersama dengan unsur-unsur Pimpinan OPD lainnya terus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengendalian inflasi, penurunan kemiskinan, peningkatan layanan kesehatan, dan pengentasan pengangguran.

Namun tentu saja, dengan bantuan sinergi pemerintah daerah, bersama stakeholder, dan masyarakat, diharapkan Kabupaten Biak Numfor dapat mencapai target pembangunan yang lebih baik di masa mendatang.

Penulis : El

Editor : El