KabarBiak.com – Program Biak Pintar Berhitung dengan Metode Gasing kembali mengadakan kegiatan Refresh Materi dan Replikasi Mandiri yang diselenggarakan di Biak pada Senin (16/12). Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaharui dan menyegarkan Kembali pengetahuan dan kemampuan para guru yang telah dilatih dalam penggunaan metode Gasing selama tahun 2023-2024.
Para peserta yang hadir adalah sekitar 120 guru yang tersebar di seluruh Distrik di Biak, pada jenjang SD dan SMP, yang dipilih dengan mempertimbangkan keterbatasan anggaran.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor, Kamaruddin, S.Pd, dalam wawancaranya mengungkapkan tujuan utama dari kegiatan ini. “Kegiatan ini bertujuan untuk merefresh kembali kemampuan dan pengetahuan para guru yang telah dilatih dalam metode Gasing. Selama tahun 2023-2024, kita telah melatih metode pembelajaran ini, dan sekarang saatnya untuk memastikan para guru dapat menyusun rencana pembelajaran yang relevan untuk tahun ajaran baru 2025-2026,” ujar Kamaruddin.
Ia juga menambahkan bahwa ada tiga target utama dari kegiatan ini: pertama, meningkatkan kemampuan guru yang sudah dilatih agar siap menyusun rencana pembelajaran; kedua, memastikan guru dapat mengintegrasikan metode Gasing dalam dokumen perencanaan pembelajaran mereka, seperti program tahunan dan rencana pembelajaran semester; dan ketiga, membentuk komunitas belajar di kalangan guru yang akan melatih rekan-rekan mereka dalam menggunakan metode Gasing di berbagai tempat.
Kamaruddin juga mengungkapkan bahwa untuk tahun anggaran 2025, mereka akan fokus pada pelatihan guru terkait materi pecahan desimal, sebagai level berikutnya dalam penggunaan metode Gasing. “Kami ingin agar para guru dapat menerapkan metode Gasing ini secara lebih mendalam di kelas mereka,” lanjutnya.
Greiswati Tahulending, S.Pd, sebagai Trainer Nasional Gasing di Kabupaten Biak Numfor, menjelaskan lebih lanjut mengenai kegiatan Refreshment Guru Gasing yang dilaksanakan. “Peserta kegiatan ini berasal dari berbagai tahapan pelatihan Gasing, yakni Tahapan Satu, Dua, dan Tiga. Di Biak Numfor, kami telah melaksanakan tiga tahapan pelatihan Gasing, dan kali ini kami fokus pada refresh materi serta metode Gasing yang telah kami ajarkan,” ujar Greiswati.
Selama tahapan ini, lebih dari 500 guru dari SD dan SMP di Biak Numfor telah mengikuti pembekalan metode Gasing. “Ada sekitar 356 sekolah, baik SD maupun SMP, yang telah terlibat dalam pelatihan ini. Kami menyadari bahwa manusia bisa lupa, maka dari itu refreshment ini penting untuk mengingatkan kembali para guru tentang materi yang telah diberikan,” ungkap Greiswati.
Greiswati juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, mereka berencana untuk memasukkan perangkat pembelajaran Gasing dalam rencana pembelajaran semua mata pelajaran. “Kami ingin semua mata pelajaran bisa menggunakan metode Gasing, dan output yang sudah terlihat jelas dari pembelajaran ini adalah prestasi peserta Gasing, seperti Esra, yang baru saja menjuarai lomba Coding Internasional,” tambahnya.
Selain itu, Kamaruddin berharap bahwa dengan adanya kegiatan ini, para guru di Biak dapat semakin mahir dalam menerapkan metode Gasing dan mengintegrasikannya dalam kegiatan pembelajaran mereka.
“Kami juga berharap bahwa dengan terbentuknya komunitas belajar, metode Gasing dapat berkembang lebih luas dan digunakan oleh lebih banyak guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” tutup Kamaruddin.
Dengan kegiatan ini, diharapkan kualitas pendidikan di Biak semakin meningkat, terutama dalam pembelajaran berhitung, yang bisa diterapkan dalam berbagai mata pelajaran melalui metode Gasing yang inovatif dan menyenangkan.
Redaksi : El