KabarBiak.com – Dalam upaya menekan laju inflasi dan kenaikan harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kabupaten Biak Numfor melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,05 miliar untuk program Pasar Murah. Kebijakan ini digalakkan sejak Maret 2024 dan telah menjangkau seluruh 19 distrik di Biak Numfor, termasuk Biak Barat dan Warsa, dan wilayah perkampung didalamnya.
Menurut Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Biak Numfor, Maxi Sihanenia, anggaran awal untuk pasar murah hanya Rp350 juta. Namun, melalui kebijakan khusus Pj Bupati Biak Numfor Sofia Bonsapia, SH.,M.Hum yang juga fokus dalam menekan laju inflasi daerah, anggaran tersebut dinaikkan menjadi Rp3,05 miliar demi menekan kenaikan harga pangan yang memicu inflasi.
“Langkah ini murni untuk menekan laju inflasi, terutama menjelang perayaan Nataru, ketika harga komoditas cenderung naik,” ujarnya.
Dalam pasar murah ini, berbagai komoditas seperti beras, gula, telur, mentega, tepung, dan cabai (rica) dijual dengan harga bersubsidi. Maxi menjelaskan bahwa harga cabai yang biasanya mencapai Rp70 ribu per kilogram dijual hanya Rp40 ribu per kilogram dengan subsidi pemerintah sebesar Rp30 ribu per kilogram.
Sejak Desember, pasar murah digelar di berbagai lokasi dengan penjualan yang signifikan. Maxi merinci data penjualan sebagai berikut: Distrik Biak Kota: 5 ton sembako habis terjual; di Kantor Klasis GKI 8 ton terjual dari 10 ton yang disediakan. Distrik Samofa 7 ton terjual dari 10 ton yang disiapkan, dan di Kampung Natal 8 ton sembako disiapkan dan penjualan berlangsung hingga malam.
Animo masyarakat sangat tinggi, dengan rata-rata 800 hingga 1.000 kupon dibagikan setiap kali pasar murah digelar. Namun, pemerintah tetap menerapkan batasan pembelian untuk menghindari penyalahgunaan.
“Ada oknum yang membeli untuk dijual kembali secara online dengan harga normal. Kami sudah menindak dan memberikan teguran langsung,” tegas Maxi.
Maxi mengimbau masyarakat agar membeli sesuai kebutuhan, bukan keinginan untuk mencari keuntungan pribadi. “Kalau kita belanja sesuai kebutuhan, pasti cukup. Menjual kembali hanya menghambat upaya pemerintah menekan harga di masyarakat,” ujarnya.
Pemerintah juga mendatangkan cabai dari Manokwari untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Biak, dengan tambahan pasokan sebanyak 300 kilogram untuk pasar murah hari ini.
Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat Biak Numfor dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang tanpa terbebani oleh lonjakan harga sembako, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi daerah dari tekanan inflasi.
Redaksi : El